Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 30 Januari 2014

Kenapa Kita Harus Susah-Susah Belajar Sejarah?

Jangan Sekali-Sekali Meninggalkan Sejarah… Masa?

Liat judulnya saja bisa membedakan antara kamu yang suka sejarah sama kamu yang tidak suka sejarah. Buat yang suka sejarah, pasti langsung kebayang sosok muka seorang cowok berpeci hitam yang suka pidato sambil ngomong kenceng-kenceng. Siapa hayoo? Sudah, yg sudah tau jawab saja dalam hati biar pintarnya sendiri, hahaha. Nah, kita sekarang kita mau bahas soal cara belajar sejarah yang enak. Memang ada yang enak dari sejarah? Nah, ini dia, makanya kita bedah tuntas bagaimana cara kita belajar sejarah, apa saja hambatannya, dan apa saja pandangan anak-anak sekolah tentang pelajaran sejarah. Mari
kita bahas !

PANDANGAN UMUM TENTANG PELAJARAN SEJARAH

  1. TIDAK PENTING! Sebenarnya ini kata-kata menurut saya cukup mengganggu. Mudah-mudahan saya tidak lebay dalam menjelaskan kenapa ini kata-kata bisa mengganggu. Begini, saya paham sebenarnya kata “tidak penting” itu sebenarnya cuma ungkapan yang mungkin saja kamu tidak serius waktu ngomongnya. Tapi percaya, semakin sering kalian bilang “tidak penting” untuk berbagai macam konteks, makin sering otak kalian suruh untuk cuek berbagai macam hal yang sebenarnya bisa saja penting buat kamu ke depannya. Oke, mudah-mudahan yg tadi tidak lebay.. Hahah. Nanti di bagian berikut saya bakal jabarin pentingnya kamu belajar sejarah buat apa.
  2. SUSAH, MENGHAFAL SOALNYA! Nah ini dia, kendala utama kalian dalam belajar sejarah. Harus menghafal nama, tempat, tahun, kejadian, anaknya si anu, pembantunya si itu, pengetik naskah ini, dsb. Pokoknya banyak yang harus dihafal. Nah ini sebenarnya bukan cara belajar sejarah yang bagus! Nanti di bagian berikut bakal saya kasih tips-tips cara belajar sejarah yang enak. Tapi sebelum itu, seperti yang tadi saya bilang, mending kita bahas tuntas dulu pentingnya belajar sejarah buat apa. Sebab kalo kamu tidak tau apa untungnya belajar sejarah, mau kamu pelajarin sambil nungging-nungging juga tidak bakal masuk ke otak.

Apakah penting belajar sejarah?

Sebenarnya, yang namanya belajar apapun itu penting. Penting buat apa dulu ? Ya macam-macam, tergantung tujuan masing-masing. Ada yang mau belajar buat sekadar lulus ujian, ada yang belajar biar jadi banyak tau hal, ada yang belajar buat memperdalam minat, ada juga yang belajar karena mau kelihatan pintar, hahah. Apapun alasan kamu buat belajar, saya yakin, kalau memang cara belajarnya benar, pasti kamu bakal menguasai itu ilmu dengan baik. Oke sekarang kalo sejarah bagaimana? Apa pentingnya ilmu yg mempelajari tentang orang-orang jadul? Sebenarnya secara umum bukan orang-orangnya yg dipelajari, tapi gimana sebuah kejadian mempengaruhi kejadian-kejadian lain selanjutnya, baik di daerah yang sama maupun di daerah lain. Kalimat barusan ini menurut saya sudah cukup untuk jadi pondasi cara berpikir yang benar ketika kamu belajar sejarah.Jadi ingat, bukan orangnya, bukan tempatnya, bukan tahunnya yang penting, tapi rangkaian kejadian yang dipengaruhi oleh suatu kejadian (bahasa kerennya chains of events) di satu masa.

Berarti selama ini saya salah dalam belajar sejarah.. Mungkin beberapa di antara kamu ada yang kepikiran seperti itu. Nah ini faktor yang sulit buat dikontrol di lingkungan kita. Tidak semua guru sejarah di sekolah-sekolah mampu untuk memberikan paradigma seperti paragraf di atas. Ya hitungannya hoki-hokian lah. Saya dulu lumayan hoki karena dapat guru sejarah (baik di SMP maupun SMA) yang bisa mengajarkan sejarah secara ideal seperti yang saya sebutkan di paragraf atas tadi. Tapi klo dari apa yang saya dengar, masih banyak juga guru-guru yang mengandalkan memori siswa semata dalam mempelajari sejarah. Tidak cuma dari guru sekolah saja yah, dari soal-soal ujian sekolah maupun seleksi perguruan tinggi terkadang masih ada soal-soal sejarah yang murni hafalan kaya tahun berapa lah, tempatnya di mana lah, siapa yg dibunuh lah, dsb.

Selain itu apa untungnya belajar sejarah? Klo kita liat cerita-cerita sejarah, kita akan bisa tau bagaimana sebuah keputusan menimbulkan konsekuensi tertentu. Kita bisa belajar dari kejadian-kejadian tersebut. Sambil memperdalam daya analisis kita sama sebuah masalah. Master Cicero pernah bilang bahwa “Historia est magistra vitae” (sejarah itu gurunya hidup). Contohnya saya kasih, ini dari kisah heroik Francisco Pizarro (1471-1541) yang dengan mudahnya menaklukkan Kekaisaran Inca di bawah pimpinan Kaisar Atahualpa (1497-1533), hanya dengan membawa 106 pasukan berkuda, 62 infanteri (pasukan jalan kaki), dan 12 harquebuses (pasukan penembak pakai senapan jadul yang harus dicolok2 dulu larasnya sebelumdi tembakkan). Hanya dengan total 180 orang tentara termasuk dia, Pizarro berhasil mengalahkan 6000 orang pasukan Inca, tanpa ada yang mati satu pun dari pihak Pizarro! Kenapa bisa? Sakti! Bukan sakti-sakti dalam istilah supernatural kawan, tapi sakti dalam hal analisis situasi.Dan analisis Pizarro ini bersumber dari catatan keberhasilan Hernán Cortés dalam menyikat habis kekuasaan Kekaisaran Aztec di bawah kepemimpinan Kaisar Moctezuma II, dua dekade sebelumnya.

Saya tidak berniat buat bikin kamu jadi panglima perang semua, itu di atas cuma contoh bagaimana powerful-nya sumber-sumber sejarah bisa dipakai buat analisis suatu situasi. Pizarro tau bahwa untuk menaklukkan Kekaisaran Inca tidak butuh bawa pasukan banyak yg siap tempur demi kejayaan Spanyol, tapi cukup bawa kuda beberapa ratus biji (buat nakut-nakutin pasukan Inca yang seumur hidup belum pernah liat kuda, sekalian buat nyebarin kuman), sapi-sapian (buat nyebarin kuman, penduduk Inca juga seumur hidup tidak pernah liat sapi, jadi rentan sama penyakit-penyakit yg dibawa sama sapi, sedangkan orang Spanyol sudah hidup turun temurun sama sapi jadinya kebal), senapan (ya kamu tau lah gunanya buat apaan walaupun cuma 12 biji), dan persenjataan serta baju perang yang terbuat dari baja (pedang, baju zirah, perisai, dsb. Bandingkan sama pasukan Inca yang kebanyakan telanjang dada sambil ngacung2in senjata yg terbuat dari obsidian). Habis semua kawan, 6000 orang Inca, tidak usah pakai perang capek2, cuma dari satu pertempuran di Cajamarca 2000 orang Inca mati, sisanya ditawan (termasuk Kaisar Atahualpa), sedangkan dari Spanyol cuma dua orang yang luka, tidak ada yang mati. Selesai! Tuntas sudah Inca! Habis!

Terus pentingnya sejarah apa lagi? Ya itu tadi intinya, daya analisis kamu bisa dikembangin lewat cerita-cerita orang terdahulu. Kalau cara berpikir ente soal sejarah sesuai sama yang saya kemukakan di bagian sebelumnya, kamu bisa melihat bahwa serangkaian kisah-kisah sejarah itu jarang ada yang berdiri sendiri. Selalu konsekuensi demi konsekuensi dari sebuah kejadian pemicu. Contohnya bisa kita liat pada masa Kebangkitan Nasional di Indonesia pada awal abad 20 kemarin. Kebangkitan Nasional yang diawali dengan pendirian Sarikat Dagang Islam dan Budi Utomo merupakan hasil dari politik etis yang dicanangkan oleh Ratu Juliana dari Kerajaan Belanda. Di dalam skala nasional, politik etis ini dipicu oleh pemikiran-pemikiran Conrad Theodor Van Deventer yang merupakan aktivis politik liberal Belanda yang mengkritik kekejaman yang ditimbulkan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada masa Tanam Paksa yang digagas Johannes Van Den Bosch.


Tanam Paksa ini juga dipicu oleh kerugian Belanda karena perang dengan Belgia di Eropa, dan perang dengan Pasukan Paderi dan Pasukan Sabil di Nusantara. Peperangan ini juga dipicu oleh belum kuatnya Hindia Belanda dalam mencengkram Nusantara secara politik dan militer karena baru saja lepas dari jajahan Perancis di bawah Lodewijk Napoleon (ponakannya Napoleon I, Bonaparte). Nah liat kan chains of events-nya? Pada skala internasional, Kebangkitan Nasional ini juga dipicu oleh munculnya gerakan-gerakan serupa di belahan dunia lain seperti Gerakan Muda Turki, Revolusi Bolshevik Russia, Restorasi Meiji di Jepang, yang pada intinya secara berjamaah mau melepaskan diri dari paham-paham kuno dan berganti dengan paradigma kebangsaan baru. Pandangan ini, lagi2, dipicu juga oleh Revolusi Perancis, sebagai revolusi massal pertama yang berhasil menjatuhkan sebuah kerajaan. Tuh lagi2 Chains of Events

CARA BELAJAR SEJARAH YANG BENAR

Oke sekarang saatnya mengubah kebiasaan biar pintar belajar sejarah. Ini ada beberapa poin yang cukup efektif dalam mempelajari ilmu-ilmu kesejarahan:

1. BACA ! Nah ini jadi keniscayaan dalam belajar sejarah. Tidak minat baca mending tidak usah mimpi bisa pintar sejarah. Hahah. Bukunya tidak bagus kak! Bukunya bikin bosan bang! Ya pilih-pilih buku laah sesuai yang kamu suka. Banyak macam2nya. Bisa juga kamu search di google tentang hal yang mau kamu pelajari, tapi inget, referensinya harus benar. Sejarah itu begitu2 tetap namanya sains loh. Semua sumber harus valid dan dapat diverifikasi kebenarannya. Saran saya, kamu belajar bahasa Inggris yang benar, biar bisa buka situs2 seperti Wikipedia tapi yang Inggris. Lebih bagus referensinya kawan. Dan buku2 keren tentang sejarah juga banyak yang cuma ada versi Inggrisnya.

2. BIKIN TIMELINE VIRTUAL DI OTAK KAMU ! Ini sebenarnya gampang tapi susah menjelaskannya. Jadi begini, sejarah itu kan rangkaian kejadian demi kejadian. Jadinya pasti harusnya ada timeline nya. Begini, bikin garis khayal dalam pikiran kamu, segaris saja. Terus isi sama timeline2 soal sejarah tertentu. Misal, pas membicarakan sejarah Cina, ada tuh timeline khayal di otak kamu, dari yang paling atas misalnya Dinasti Xia, trus lanjut ke bawah Dinasti Shang, lanjut Dinasti Zhou, Qin, Han, Tiga Kerajaan, dan seterusnya hingga Dinasti Qing. Nah pas jaman Dinasti Qing dibubarkan sama Chiang Kai Shek, ganti timelinenya jadi masa revolusi. Terus dilanjut lagi timeline kamu sama kekuasaan Partai Komunis Cina pada masa Mao Zedong sampai presiden Cina sekarang, Xi Jinping. Kalo bisa, masing-masing bagian kamu kasih warna beda-beda di otak kamu. Qin kuning, Han merah, Qing hijau, Revolusi putih, Komunis merah tua. Gampang kan harusnya. Ini membantu kamu dalam melakukan analisis sejarah. Terutama kalau harus dibandingkan sama daerah lain. Misalnya, Zhou di Cina kontemporer sama Dinasti Arkaemenid di Persia (Cyrus, Darius, Xerxes, dsb). Karena Zhou kamu kasi warna biru, misalnya, Arkaemenid kamu kasih warna biru juga. Jadi sinkron. Percaya, ini sangat efektif buat kamu daripada ngafal2 tidak jelas.

3. NONTON FILM ! Ini juga tidak kalah pentingnya buat menambahkan pengetahuan sejarah kamu jadi makin kuat. Banyak film2 Hollywood dan juga dokumenter yang bisa dijadikan referensi soal sejarah. Apalagi, biasanya film2 Hollywood memang biasanya melakukan riset dulu sebelum ditulis naskahnya. Apalagi dokumenter, itu memang jelas-jelas buat belajar. Contoh film bagus yang bisa jadi acuan kamu tentang sejarah itu Kingdom of Heaven (Perang Salib antara Saladin dari Mesir lawan Baldwin IV dari Jerusalem), Luther (reformasi gereja), Shakespeare in Love (tentang Shakespeare dan latar belakang historis Inggris masa Elizabeth I), Red Cliff (tentang Cina setelah Dinasti Han runtuh), dan berbagai macam dokumenter keren yang bisa kamu nonton di YouTube.

4. "BIKIN FILM" DI OTAK KAMU ! Nah ini juga hampir sama kayak yang nomor dua di atas, tapi bedanya ini kamu bikin film khayalan mengenai kisah-kisah sejarah yang ada. Kamu kan bisa hafal sama tokoh2 di film2 Harry Potter, Lord of The Rings, dsb bukan karena kamu hafal satu2 kan? Pasti karena kamu nonton terus serialnya dan ngerti sama ceritanya. Tidak berat  kalau cuma tau siapa nama penyihir gendut yang jadi pengasuhnya Harry di Hogwarts, atau siapa nama raja di Kerajaan Rohan yang pimpin perang lawan Uruk Hai. Nah, biar belajar sejarah seasik nonton film, kenapa tidak kamu bikin saja “film” sendiri di otak? Bayangkan suasana pas jaman Romawi kuno, bayangin Julius Caesar lagi ada di ruangan senat, bayangkan gladiator lagi beraksi lawan singa di depan ribuan penonton, dsb. Seru kan? Selain seru, kamu juga bisa lebih mudah mempelajari sejarah Romawi kuno kalau kamu bikin adegannya sendiri di otak kamu.

Sekarang bagaimana, siap tidak untuk mengubah paradigma dalam belajar sejarah?
Belajar sejarah itu sebenarnya asik, tapi memang bahannya banyak. Santai kan harusnya, anggap saja kamu “nonton” film atau baca novel seru yang jumlahnya banyak. Tidak usah kamu hafalkan benar-benar semua tokohnya. Kalau kamu larut dalam ceritanya, pasti bakal enjoy juga dalam belajarnya. Kalau kamu enjoy, pasti kamu menguasainya. Kalau kamu menguasai, kemungkinan besar semua permasalahan dalam ilmu sejarah bisa kamu jawab dengan baik. Seperti yang tadi saya bilang, Chains of Events !

Tidak ada yang tidak mungkin, jika kalian mau berusaha dan tentunya di iringi dengan doa



0 komentar:

Posting Komentar