Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 29 Januari 2014

Ramalan Astrologi : Benar atau Hanya Omong Kosong ?

Apakah kamu percaya astrologi? Apakah kamu termasuk yang suka buka majalah hanya untuk melihat ramalan zodiak minggu ini? bagaimana keadaan asmara kamu minggu ini? Keuangan aman? Kesehatan drop karena sering begadang?
Eits, sebelum kamu tenggelam lagi dalam kata-kata manis zodiak, saya ingin menantang belief kamu
tentang astrologi. Melalui tulisan ini, saya akan mengajak kamu melihat apa itu sebenarnya ramalan astrologi, dari mana sejarahnya, kenapa ramalan astrologi bisa begitu populer, dan apakah sebenernya ramalan astrologi itu bohongan atau jangan-jangan ada benarnya juga?

Oke, singkatnya .. lebih dari 2300 tahun yang lalu, orang Babilonia percaya bahwa dewa-dewa tinggal di antara bintang dan benda langit serta memiliki kekuatan untuk mengendalikan nasib manusia. Orang Babilonia membagi langit menjadi 12 rasi bintang yang sekarang kita kenal sebagai zodiak (sistem horoskop). Menurut sistem horoskop, kepribadian dan kejadian masa depan kita dapat diketahui dari posisi matahari, bulan, dan benda langit lainnya saat kita lahir. Semacam ada kekuatan yang mempengaruhi kehidupan di Bumi. Ada yang bilang kekuatan itu berupa gravitasi, elektromagnetik, dan lain-lain. Tapi kenyatannya, benarkah seperti itu? Mari kita kupas tuntas semuanya tentang ramalan astrologi

 

Astrologi vs. Astronomi

"Saya mau masuk jurusan astrologi."
"bagaimana ramalan astronomi mu minggu ini?"

Eh tunggu sebentar, terbalik ya? Haha.. Sebenarnya Astrologi sama Astronomi itu beda atau sama saja?

Jadi begini, jaman dulu pengetahuan para astronom masih sangat terbatas mengenai benda langit, kecuali dari apa yang bisa diobservasi melalui mata telanjang. Makanya, dulu astrologi masih digabungkan dengan astronomi, sampai akhirnya Galielo Galilei menjadi orang pertama yang menggunakan metode ilmiah untuk menguji astrologi secara objektif.

Tapi jelas, dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat, astrologi dan astronomi bukan hal yang sama lagi. Astronomi modern adalah studi ilmiah mengenai benda angkasa, yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan situasi asmara kamu.


Tinjauan Psikologi terhadap Astrologi
Nah, kenapa astrologi itu kayaknya benar? kamu pernah denger tidak tentang validasi subjektif?

"Validasi Subjektif" itu terjadi ketika dua peristiwa yang tidak terkait atau acak dianggap berhubungan karena keyakinan atau ekspektasi menuntut adanya hubungan antara dua peristiwa itu. Dengan kata lain, kita sendiri yang menghubung-hubungkan persepsi kepribadian diri dengan isi horoskop.

Konsep validasi subjektif diuji pertama kali oleh psikolog Bertram R. Forer. Forer memberikan tes kepribadian kepada siswa-siswa di sebuah kelas. Setelah itu, hasil/analisis kepribadian dibagikan ke setiap siswa. Dia bilang ke siswanya, kalo mereka dapet analisis yang unik (berbeda satu sama lain) sesuai hasil tes sebelumnya. Trus, mereka diminta untuk kasih skor ke analisis kepribadian yang mereka terima: skala 0 (sangat buruk) - 5 (sangat baik) kesesuaiannya dengan diri mereka.

Tapi ada triknya : setiap siswa menerima analisis yang sama persis. Tapi, rata-rata skor penilaian siswa satu kelas terhadap analisis yang mereka terima adalah 4,26. Menurut para siswa, analisisnya 85% akurat. Nah , kenapa bisa analisis yang sama dianggap akurat oleh banyak orang?

Kamu punya kebutuhan untuk disukai dan dipuja orang lain.
Kamu punya potensi besar yang belum kamu manfaatkan sebaik mungkin.
Beberapa impianmu cenderung tidak realistis.
Kamu adalah pemikir mandiri dan tidak menerima perkataan orang lain tanpa bukti yang jelas.

Kalimat-kalimat di atas sangat umum, samar (vague), jadi bisa berlaku untuk siapa saja. Pernyataan ini disebut dengan Barnum statement.

Ini berlaku pada ramalan zodiak, kata-katanya samar, tidak spesifik. Jadi bisa kena/nge-hit siapa aja. Aquarius itu katanya penuh kasih. Trus, saya tau teman saya yang Capricorn juga penuh kasih. Aries itu katanya mandiri. Trus, saya (yang katanya) Aquarius juga mandiri. Semua orang juga bisa bilang dirinya mandiri.

Dalam eksperimen lain, seorang astrolog Perancis yang terkenal, Michael Gauquelin ingin menguji profesi astrologi secara ilmiah. Ia menawarkan ramalan horoskop individual gratis untuk setiap pembaca sebuah majalah dan meminta feedback mereka mengenai keakuratan analisis individualnya. Triknya sama dengan eksperimen Forer: ia menggunakan ramalan horoskop yang sama persis ke ribuan pembaca dengan horoskop yang berbeda-beda. Hasilnya? 94% pembaca menjawab bahwa ramalannya sangat akurat dan mendalam.

Ini adalah contoh validasi subjektif. Orang hanya fokus pada bagian yang benar, yang kena (hits) dari sejumlah analisis umum. Astrolog mengandalkan kemampuan manusia untuk lebih mengingat "hits" dan melupakan ramalan yang meleset (selective bias). Bahkan kalo ada prediksi yang akurat, bisa jadi itu kebetulan belaka.

Mungkin kamu bisa merasakan sendiri ketika baca ramalan zodiak. Pas baca kalimat yang menurut kamu tidak make sense, kamu tidak pedulikan. Sekalinya baca kalimat yang KEBETULAN benar dengan situasi yang sedang kamu hadapi, “Wah sangat benar!”

Sama juga dengan ramalan kejadian yang akan terjadi. Jika ramalan tidak terjadi, ya kamu santai saja. tidak terlalu menghiraukan. Toh, cuma ramalan zodiak . Tapi sekalinya kebetulan itu kejadian benar terjadi, “Gila, ramalan bintang saya benar!”

Efek ini terus terakumulasi dari waktu ke waktu, membuat astrologi tetap berjaya dan dipercaya.


Astrologi dalam Menilai Kecocokan Pasangan
 “Saya lihat di internet, Cancer itu cocoknya sama Scorpio. Saya pacaran sama Scorpio, trus kita putus. Saya baca lagi, ternyata Cancer itu cocoknya sama Pisces. Eh, saya liat majalah, Cancer cocoknya sama Taurus. Jadinya saya mesti pacaran sama siapa?”
Sebuah survey terhadap 2.978 pasangan menikah dan 478 pasangan yang bercerai menunjukkan bahwa tidak ada korelasi sama sekali antara perceraian dengan kecocokan zodiak.

Coba pikir lagi baik-baik... 
Pas kamu baca horoskop dan jika horoskop itu benar, kepikiran tidak bahwa berarti 1/12 populasi dunia juga mengalami nasib serupa? Mungkin tidak? Kalau kita ambil asumsi populasi manusia di dunia sekarang ini sekitar 7 milyar manusia, dan katakanlah diasumsikan semua manusia lahir secara tersebar dalam 12 bulan. Berarti 1/12 populasi manusia itu ada 584 juta manusia. Sekarang kalau ramalan astrologi kamu kebetulan benar bilang kamu putus sama pacar, apakah 1/12 populasi bumi ini juga lagi putus sama pacarnya? Kalo minggu ini kamu lagi kena bisul di pantat, apakah ada 584 juta manusia lainnya juga ikutan kena bisul di pantat?

Mau coba sendiri nge-debunk astrologi? Gampang. Ramalan astrologi selalu tidak konsisten. Kumpulkan saja ramalan astrologi dari berbagai sumber. Bandingkan satu sama lain. Saya coba contohkan. Saya akan ambil ramalan zodiak saya, Aquarius, untuk 12 November 2013 (sorry tidak update )

Horoskop #1 (id.she.yahoo.com): Fisik: Sinusitis kambuh

Horoskop #2 (vemale.com): Masalah terkait pencernaan akan menyerang Anda minggu ini. Jika ini terus terjadi selama beberapa hari, maka saatnya ke dokter dan memeriksakan diri. Ini adalah akibat dari pola makan dan juga kebiasaan makan sembarangan. Minggu ini, detoks diri dengan makanan sehat dan ringan. Jangan paksakan diri untuk makan berat.

Horoskop #3 (edsur.info): Kesehatan : Hilangkan segala kecamuk yang ada di dalam dada. Jika disimpan terus hanya akan membikin dada terasa sesak.

Horoskop #4 (kucoba.com): Kesehatan: Batuk pilek mulai datang lagi, untuk itu hindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan batuk pilek Anda bertambah parah saja.

Horoskop #5 (gen22.net): Kesehatan: Jangan tidur terlalu malam.

Keliatan kan. Baru dari 5 sumber saja, ramalan horoskop saya sudah saling tidak konsisten. Kenyataannya, hari ini kesehatan saya sedang baik-baik saja. Dan saya tidak punya sinusitis



Tinjauan Fisika dan Astronomi terhadap Astrologi
Oke, sekarang kita tinjau dari segi "teknis"-nya. Katanya, ramalan astrologi dikaitkan erat sama gravitasi dan elektromagnetik. Nah sekarang, jika ada kekuatan dari benda langit yang memiliki efek yang real ke urusan kemanusiaan di Bumi, mestinya bisa diukur. Coba kita telaah kekuatan gravitasi dan elektromagnetik yang sering disebut-sebut itu.

Nah pertama, coba kamu liat gambar di atas tentang list horoscope dan hubungannya dengan benda-benda langit. Disitu ada matahari, bulan, dan beberapa planet lain dalam tata surya kita.

Di Fisika, kita belajar kalau gravitasi dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu massa dan jarak. Gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Semakin jauh sebuah objek dari kita, semakin kecil pula kekuatannya terhadap kita. Sekarang berapa jarak Bumi ke Matahari, Bulan, dan planet-planet lain? Jutaan kilometer, ! bagaimana bisa gravitasi mereka mempengaruhi kita langsung secara individu?

Dan katakanlah benda langit yang paling dekat dengan bumi adalah Bulan. Dengan sifat gravitasi yang berbanding terbalik dengan jarak, seharusnya pengaruh horoskop Cancer yang paling mempengaruhi dibandingkan zodiak yang lain, tapi para astrologer dari dulu bilangnya kekuatan pengaruh semua horoscope sama saja. Berarti tidak sinkron dengan sifat gravitasi dalam fisika.

Bagaimana dengan elektromagnetik (EM)?
Nah di fisika kita tau bahwa elektromagnetik itu bergantung pada jarak dan muatan listrik. Secara keseluruhan, planet memiliki muatan netral. Ada yang punya muatan listrik, seperti Jupiter, tapi Jupiter nun jauh di sana. Benda langit yang memiliki kekuatan EM terbesar di tata surya kita adalah Matahari. Kalo begitu, seharusnya Leo (Sign Zodiac buat Matahari) juga punya pengaruh yang lebih besar dibandingkan horoscope yang lainnya. Tidak sinkron lagi sama hukum fisika elektromagnetik.

Bagaimana kalau kekuatan itu tidak dapat dijangkau oleh sains?
Ya sama saja, seperti yang kita tahu, kekuatan berbanding terbalik dengan jarak. Kekuatan benda yang letaknya jauh, lebih kecil daripada kekuatan benda yang lebih dekat dari kita. Tapi kata para astrologer, kekuatan semua planet itu sama. Venus yang lebih dekat ke Bumi punya kekuatan yang sama dengan Pluto yang paling jauh dari Bumi.

Lah terus jadinya faktor kekuatannya apa? Jarak bukan, massa bukan. Trus bagaimana dengan asteroid yang juga anggota tata surya dan ratusan planet lain yang ditemukan melalui ilmu astronomi modern. Kenapa tidak ada diperhitungkan dalam astrologi?

Astrologi lahir pada zaman di mana benda angkasa diamati dengan mata telanjang. Zaman di mana manusia masih meyakini kalau Bumi adalah pusat alam semesta (geosentris). Nyatanya, jelas kini kita tahu kalo Matahari lah pusat tata surya (heliosentris).

Menurut astrologi, tiap pagi tanggal kelahiran kita, matahari akan terbit dan melewati rasi bintang yang bersesuaian. Saya lahir pada tanggal 12 Februari. Berarti, setiap tanggal 12 Februari, (seharusnya) matahari akan terbit dan melewati rasi bintang Aquarius. Apa iya? Iya, tapi itu 2000 tahun yang lalu, ketika orang Babilonia pertama kali melahirkan astrologi.

Dalam 2000 tahun terakhir, rotasi Bumi membuat Bumi bergeser dari porosnya, sehingga rasi bintang bergeser 1 derajat setiap 72 tahun. Akibatnya, zodiak kita bergeser satu. Jadi sekarang, kalau saya menunggu matahari terbit pada 12 Februari, matahari akan terbit melewati rasi bintang Capricorn, bukan Aquarius lagi.

Ciee, yang bingung sekarang zodiaknya apa




Dari sini kita bisa bilang kalo Astrologi adalah sistem yang primitif. Masih relevan kah untuk kita gunakan sekarang?


Bahaya Astrologi
Ya mungkin astrologi tidak sepenuhnya benar. Tapi santai lah. Buat fun saja. tidak ada bahayanya kan? SALAH !

Saat ini, menurut jajak pendapat Gallup, 25% dari Amerika percaya Astrologi. Sekitar ratusan juta dolar dihabiskan untuk astrologi tiap tahunnya di US sana. Itu termasuk besar, dan kayaknya sia-sia saja dihabiskan untuk suatu hal yang tidak jelas kebenarannya.

Pada tahun 1980an, Nancy Reagan, istri Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan, berkonsultasi ke seorang peramal astrologi untuk mengetahui peruntungan meeting dan rencana yang disusun pada hari itu. Suaminya, Presiden Amerika Serikat, oke-oke saja dengan “tingkah” istrinya.

Masih berpikir ini tidak berbahaya? Orang se-powerful Ronald Reagan, menyusun jadwal pertemuan berdasarkan klaim random dan omong kosong dari sistem yang tidak ilmiah. Bayangkan kalau presiden negara ini bikin keputusan pakai astrologi! Wah, prihatin saya..

Bahaya yang paling mengkhawatirkan adalah astrologi mempromosikan uncritical thinking. Semakin kita mengajari orang untuk gampang saja menerima cerita anekdot, informasi yang dipilih secara cherry-picking (pilih yang mendukung, abaikan yang tidak mendukung), dan omong kosong, semakin sulit pula kita mengajarkan orang untuk berpikir jernih dan kritis.

Kalo kamu tidak bisa berpikir jernih, kemampuan kamu sebagai manusia mandiri akan terkikis. Kamu akan gampangnya disuapin berbagai hal oleh orang lain, yang kebenarannya masih belum jelas. Kamu bakal gampang disetir oleh orang lain.




1 komentar:

  1. Bagi saya astrologi itu benar, karna setiap orang memiliki zodiak yang berbeda dan sifat yang berbeda beda pula, tetapi orang yang memiliki zodiak yang sama mereka memiliki sifat dan kepribadian yang sama.
    mungkin kalau orang lain yang suka membaca majalah dan melihat ramalan astrologi di mana saja itu bisa saja salah, belum tentu semua yang di tuliskan oleh si pembuat majalah itu benar.
    tetapi saya mempelajari sendiri sifat dan karakter orang lain menurut zodiaknya masing-masing, langsung tidak dengan membaca majalah atau yang lainnya.
    kalau kita memang ingin mempelajari sifat dan karakter orang lain dengan zodiaknya itu gampang, cari tau semua zodiak teman teman kita yang mungkin lebih dari ribuan orang dan lihat hasilnya di setiap zodiak dan lihat berapa banyak orang yang menikah dengan kecocokan zodiak.
    zodiak setiap zodiak mempunyai 2 karakter yang berbeda antara laki-laki dan wanita, begitu juga dengan tanggal lahirnya, contoh:
    pisces 19 februari s/d 20 maret, yang terlahir di tanggal antara 19 februari sampai 29 februari berbeda dengan yang terlahir tanggal 1 maret sampai 20 maret padahal itu sama2 pisces tapi mempunyai sedikit perbedaan.
    maka saat di katakan pisces cocok dengan scorpio itu tidak dapat di pastikan, karena semua itu berbeda.
    kalau pisces bulan maret kecocokannya dengan scorpio bulan november.
    dan pisces bulan februari kecocokannya dengan leo bulan agustus dan virgo bulan agustus, tidak cocok dengan virgo september.
    itu menurut survei yang saya temui...

    BalasHapus